Mata Minus, Bisakah Diobati dan Sembuh?

Mata Minus, Bisakah Diobati dan Sembuh?

Penyakit mata minus merupakan suatu kelainan penyakit yang membuat para penderita sulit untuk memandang objek-objek yang berada pada jarak yang amat jauh. Penyakit ini punya nama ilmiah bernama myopia atau sebutannya adalah rabun jauh.


Selama pandemi, angka penderita penyakit ini melonjak amat tajam. Pernyataan berikut mendapat dukungan oleh terdapatnya penelitian yang menyatakan bahwa mayoritas penderita penyakit ini berlangsung pada anak-anak yang amat aktif bermain smartphone.


Melansir dari Healthshots, menyatakan information kenaikan kasus secara signifikan yakni sebanyak 21,5 prosen pada th. 2020 yang mulanya cuma berkisar di angka 5,7 prosen pada th. 2015 sampai 2019.


Adapun tingkat prevalensi di Afrika sebesar 80%, Eropa sebesar 35%, Amerika sebesar 15%. Sedangkan, di Indonesia sendiri sudah mendapatkan kandungan prevalensi sebesar 22%.


Penyebab Mata Minus Klinik Gangguan Mata


Penyakit mata minus bisa berlangsung dan disebabkan oleh hal-hal berikut ini :


1. Faktor Genetik Orthokeratology


Faktor genetik akan jadi tidak benar satu penyebab terjadinya mata minus pada anak. Jika seorang bapak matanya  sudah minus di awalnya akan jadi besar kesempatan seorang anak terkena penyakit ini. 


Sebab, pembawaan gen yang berada pada bapak akan bergeser dan hinggap di tubuh sang anak. Maka dari itu, keadaan ini terhitung akan membuat tingkat sensitivitas pengelihatan sang anak condong lebih tinggi jika dibandingkan dengan temannya.


2. Terbiasa Melihat Objek didalam Jarak Dekat


Kebiasaan memandang objek didalam jarak dekat secara berkesinambungan akan membuat seseorang lebih berkemungkinan mengalami myopia. 


Terlalu lama memandang objek ataupun gadget didalam jarak dekat akan membuat keadaan otot sulit untuk jalankan refleksi. 


Sehingga, otot yang kaku berikut akan sulit untuk lagi ke posisi normal yang pada akhirnya membuat kualitas penglihatan jadi kabur ataupun sulit fokus.


3. Kurang Asupan Vitamin D


Asupan vitamin D ternyata punya keterkaitan yang lumayan erat dengan keadaan mata. 


Vitamin D merupakan senyawa yang bisa dilarutkan oleh air dan akan lagi diproduksi oleh kulit dengan dukungan sinar ultraviolet. Senyawa ini akan jadi sumber nutrisi sekaligus pelindung bagi mata. 


Jika saja nutrisi tidak sampai didalam kuantitas yang cukup, maka akan membuat proses pelumasan jadi tidak prima sampai jadi makin kering.


Jika sudah didalam keadaan kering, maka sudah dipastikan terhitung kualitas kehidupan pada organ pengelihatan akan mengalami penurunan yang pada akhirnya bisa jadi besar kesempatan seseorang terkena rabun jauh (myopia).


Ciri-Ciri Mata Minus 

Ciri-ciri mata minus

Sumber: pixabay.com


Berikut merupakan beberapa ciri mata minus yang paling sering dirasakan oleh mayoritas orang:


1. Sulit Melihat Objek yang Cukup Jauh


Mata minus yang berlangsung pada seseorang berlangsung akibat terdapatnya lapisan bening yang menyelimuti mata. 


Lapisan bening berikut bisa membuat penglihatan seseorang jadi kabur dan tidak bisa fokus pada satu titik.


2. Mata Mudah Lelah


Penyakit ini akan menjadikan penglihatan seseorang jadi kabur. Ketika penglihatan kabur, keadaan organ seseorang akan konsisten berusaha mencapai titik fokus yang dimiliki. 


Maka, secara tidak langsung akan bekerja dua kali lipat dari keadaan normal dan juga jadi lebih mudah mencapai batas kinerja maksimum.


3. Mudah Mengecilkan Mata


Dengan memperkecil mata, bisa dipercaya membuat sedikit lebih jernih dan fokus pada objek. 


Namun, aktivitas ini tidak bisa bertahan lama secara terus menerus gara-gara akan mengalami kontraksi berlebih sehingga akan lebih cepat mengalami kelelahan.


Mata minus pada seseorang bisa terminimalisir dan ditekan kemungkinannya lewat sebagian langkah yang efektif, layaknya sebagai berikut:


1. Lakukan Senam Mata


Senam mata merupakan tidak benar satu langkah efektif yang bisa dilakukan. Senam ini akan membuat keadaan otot condong lebih rileks dan santai. 


Senam ini bisa dijalankan oleh seseorang yang menderita penyakit ini dengan jalankan relaksasi layaknya menggoyangkan ke kiri dan ke kanan ataupun memutar bola mata ke tiap-tiap arah sebanyak 100 kali tiap-tiap harinya.


Menurut Scientific Reports, teknik ini bisa menekan progresivitas, sehingga ukuran minus tidak meningkat drastis.


Hal ini terhitung dipercaya bisa meningkatkan intensitas cairan di didalam mata sehingga selalu berada didalam keadaan yang optimal.


2. Kompres Mata dengan Air Hangat


Aktivitas mengompres mata dengan air hangat terhitung bisa menekan barangkali meningkatnya silinder pada mata. Sobat Pintar bisa sesekali membebaskan kacamata dan sesudah itu mengompresnya dengan air hangat.


Air hangat yang ditempelkan akan membuat keadaan otot lebih stabil, tidak kaku, dan santai. Lakukan aktivitas ini dengan terus menerus untuk melindungi kualitas keadaan mata.


3. Hindari Aktivitas Berbahaya


Segala aktivitas yang dijalankan oleh tiap-tiap individu pasti akan berdampak pada kebugaran tubuh. 


Sobat Pintar harus mengatur segala aktivitas yang berpotensi meningkatkan barangkali timbulnya penyakit satu ini, layaknya kurangi aktivitas bermain game di depan smartphone didalam jangka saat yang panjang. 


Kemudian, kurangi memandang smartphone di area yang minim sinar penerangan sehingga otot bisa saja lebih kaku dibandingkan dengan keadaan normal.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tips Berpakaian Saat Musim Panas

Syarat dan Cara Daftar Taruna Akpol didalam Seleksi Penerimaan Polri 2022

Prediksi Salzburg vs AS Roma 17 Februari 2023